Keterangan dari gambar:
Dalam gambar di atas di mana
turbin yang di kaitkan dengan seutas del yang akan menggerakkan atau memutar
dinamo atau motor yang dapat mengasilkan induksi energi listrik pada turbin
untuk mengetahui berapa arus yang akan di hasilkan kita dapat menentukan dengan
memakai alat vot meter pada motor atau dinamo arus yang keluar pada induksi
dari hasil lilitan stator untuk cara pembagian arus pada konsumen kita membutuhkan sebuah panel agar arus yang
keluar dapat di bagi dan untuk membatasi arus yang ke luar kita dapat
menggunakan sebuah trafo dan pada rumah agar lebih aman kita memakai sebuah
komponen MCB dalam sistem pembiayaan nya maka dapat di buat sebuah meteran agar
lebih jelas seberapa besar arus yang dapat di pakai oleh konsumen.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai
alternator atau generator AC (alternating current) atau juga generator
singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan beberapa
mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak.
Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis,
yaitu:
a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Gambar:
skema dalam motor
Keterangan
dari gambar:
Dalam gambar di atas di mana sebuah
motor dalam magnet yang akan di putar oleh Stator terdiri dari badan generator
yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti
Stator yang terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat
alur-alur tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator yang merupakan
tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor berbentuk kutub sepatu
(salient) atau kutub dengan celah udara. .1 Stator, merupakan bagian diam dari
generator yang mengeluarkan tegangan bolakbalik.
2. rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan
medan magnit yang menginduksikan ke stator.
sama rata (rotor silinder).
Keterangan:
f =
frekuensi tegangan (Hz)
p = jumlah
kutub pada rotor
n =
kecepatan rotor (rpm)
Dalam sebuah motor listrik kita harus mengetahui bagai mana cara menggulung
sebuah di namo atau motor listrik di sini saya akan mengaplikasikan sebuah
motor yang akan di rancang dalam sebuah motor AC yang memakai alur 12,24 dan
36.alur artinya Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk di mana sebuah
lilitan kawat nya akan di lilikan pada alur atau girt motor tersebut.
A. Bahan :
1. Kawat email
2. Kertas prispan/insulation paper
3. Lak/insulation laquer
4. Selongsong (slove)
5. Kertas gosok
6. Kabel NYAF
7. Pelumas/grace
8. Kuas
9. Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
A. Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang
1. Kawat email
2. Kertas prispan/insulation paper
3. Lak/insulation laquer
4. Selongsong (slove)
5. Kertas gosok
6. Kabel NYAF
7. Pelumas/grace
8. Kuas
9. Timah/tinnol
III.TEORI PENDUKUNG
A. Bentuk kumparan:
1. Memusat/konsentris/spiral winding
2. Jerat/buhul/lap winding
3. Gelombang
A.Rumus-rumus
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3
Ujung-ujung kumparan diberi tanda dengan huruf-huruf U,V,W,X,Y, dan Z.bila pangkal diberi tanda U maka ujungnya X, pangkal V ujungnya Y dan pangkal W ujngnya Z.Syarat jumlah slot, perhitungan jumlah slot harus bisa dbagi 4 dan 3
C. CONTOH PERHITUNGAN
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30radian
Jarak antar alur 30radian
KAL =KAR .p =30. 2=60listrik
Kp =120/KAL =120/60=2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U |1-4I I7-10IX
V I 3-6I I9-12IY
WI5-8I I11-2I z
Gambar bentangan :
2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I1-4I I7 - 4I I7-10I I1-10IX
V I3-6I I9 - 6I I9-12I I3-12IY
WI5-8I I11-8I I11-2I I5 - 2I z
3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36 Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
1.Stator motor 3 fasa mempuyai alur (g)12 alur , jumlah kutub (2p)=4, single layer.
Penyelesaian :
Ys = G/2p =12/4 =3
Sehingga ujung kawat di masukkan pada alur nomor 1,maka ujung lainya pada alur nomor 4.
Q =G/2p.m =12/4.3 =1
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 1.
K = G /2p =12/4=3
Tiap kutub terdiri dari 3 kumparan
KAR = 360/G =360/12 =30radian
Jarak antar alur 30radian
KAL =KAR .p =30. 2=60listrik
Kp =120/KAL =120/60=2
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 3
Dafar lilitan : sigle layer berarti dalam satu alur hanya ada satu kumparan .
U |1-4I I7-10IX
V I 3-6I I9-12IY
WI5-8I I11-2I z
Gambar bentangan :
2. Double layer, sama seperti soal no 1 namun belitan yang digunakan adalah belitan double layer
U I1-4I I7 - 4I I7-10I I1-10IX
V I3-6I I9 - 6I I9-12I I3-12IY
WI5-8I I11-8I I11-2I I5 - 2I z
3 .Perencanan motor 3 fase dengan jumlah alurnya 24 dan 36 Kutubnya dibuat 4 buah dengan belitan single layer.
Penyelesaian :
A. Untuk stator dengan 24 alur
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15radian
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =15. 2=30listrik
Kp =120/KAL =120/30=4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I1-7I I13-19IX
I2-8I I14-20I
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.3 =2
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 2.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/24 =15radian
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =15. 2=30listrik
Kp =120/KAL =120/30=4
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 5
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I1-7I I13-19IX
I2-8I I14-20I
V I 5-11I I17-23IY
I6-12I I18-24I
WI9-15I I21-3I z
I10-16I I22-4I
I6-12I I18-24I
WI9-15I I21-3I z
I10-16I I22-4I
Gambar bentangan :
Penyelesaian :
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10radian
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =10. 2=20listrik
Kp =120/KAL =120/20=6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I1-10I I19-28IX
I2-11I I20-29I
I3-12I I21-30I
B. Untuk stator dengan 36 alur
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.3 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =36/4=9
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10radian
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =10. 2=20listrik
Kp =120/KAL =120/20=6
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 7
Dafar belitannya sebagai berikut.
U I1-10I I19-28IX
I2-11I I20-29I
I3-12I I21-30I
V I 7-16I I25-34IY
I8-17I I26-35I
I9-18I I27-36I
WI13-22I I31-4I z
I14-23I I32-5I
I15-24I I33-6I
I8-17I I26-35I
I9-18I I27-36I
WI13-22I I31-4I z
I14-23I I32-5I
I15-24I I33-6I
Gambar bentangan :
Motordengan kecepatan
ganda Motor dengan kecepatan ganda atau dua kecepaan ini bisa dibangun dengan
dua cara, pertama memang belitan motor tersebut ada dua, misalnya satu belitan
dengan kecepatan 3000 rpm, dan pada stator yang sama dibelitkan belitan kedua
dengan kecepatan 1000 rpm, hal demikian tentu saja keterampilan yang sudah
diperoleh sudah mencakupi, adapun cara kedua yaitu belitanDahlander.Belitan
jenis ini tidak menggunakan rumus – rumus karena hanya mengembangkan system
penyambungan belitan, berikut ini diberikan contoh–contoh belitan dahlander:
a. untuk
motor dengan 24 alur
b. untuk
motor dengan 36 alur
MENGGULUNG MOTOR SATU FASE
Untuk menggulung ulang motor satu fase, rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fase, hanya saja dianggap dua fase.Supaya terjadi dua fase, Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih besar dari Beltan Bantu (BB) dan pada belitan bantu dihubungkansebuah kapasitor yang nilainya tertentu.
Contoh Belitan :
A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya24
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
MENGGULUNG MOTOR SATU FASE
Untuk menggulung ulang motor satu fase, rumus yang digunakan sama dengan rumus motor 3 fase, hanya saja dianggap dua fase.Supaya terjadi dua fase, Belitan Utama (BU) dibuat dari kawat yang lebih besar dari Beltan Bantu (BB) dan pada belitan bantu dihubungkansebuah kapasitor yang nilainya tertentu.
Contoh Belitan :
A. Motor satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya24
Ys = G/2p =24/4 =6
Langkah belitan adalah 1 -7
Q =G/2p.m =24/4.2 =3
Berarti jumlah kumparan tiap kelompok adalah 3.
K = G /2p =24/4=6
Tiap kutub terdiri dari 6 kumparan
KAR = 360/G
=360/24 =15radian
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =15. 2=30listrik
Kp =90/KAL =90/30= 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4
Jarak antar alur 15radian
KAL =KAR .p =15. 2=30listrik
Kp =90/KAL =90/30= 3
Kalau fasa pertama di mulai dari alur 1 maka fasa kedua dari alur ke 4
Dafar belitannya sebagai berikut.
I1-7I I21-15I -------------------- I4-10I I24-18I
A I 2-8I I20-14Ia ----------------B I5-11I I23-17I b
I3-9I I19-13I ---------------------I6-12I I22-16I
Gambar bentangan :
B. Motor
satu fase dua (2) pasang kutub, Alurnya 36
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.2 = 4.5
Berarti jumlah kumparan Belitan Utama 5 adalah Belitan Bantu 4.
Ys = G/2p =36/4 =9
Langkah belitan adalah 1 -10
Q =G/2p.m =36/4.2 = 4.5
Berarti jumlah kumparan Belitan Utama 5 adalah Belitan Bantu 4.
K = G /2p =
36/4 = 9
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10radian
Jarak antar alur 10radian
KAL =KAR .p =10. 2 = 20listrik
Kp=90/KAL=90/20= 4.5
Sehingga fasa berikutnya di mulai dari alur 5
Tiap kutub terdiri dari 9 kumparan
KAR = 360/G =360/36 =10radian
Jarak antar alur 10radian
KAL =KAR .p =10. 2 = 20listrik
Kp=90/KAL=90/20= 4.5
Sehingga fasa berikutnya di mulai dari alur 5
BATAS MASALAH
Dalam penulisan
makalah ini saya membahas di mana cara kerja untuk dapat mengasilkan arus pada
turbin dalam sistem sebuah generator yang meliputi:
1.Dimana kegunaan motor pada
industri rumah
2.Mekanis cara kerja sebuah motor
pada kincir air(turbin).
Lantar belakang
Dimana pengembangan instalasi pada
turbin agar dapat di mampatkan sesuai dengan pengguna dalam pemakai listrik.dan
sistem penggerak pada turbin agar seimbang dalam pembangkit.dengan ada nya
kincir air dan motor maka penerangan pada rumah dapat berkembang dan pratis dan
tidak memakai minyak dan sumbu lampu tepplok.
BAB II INTIPENULISAN
Disini saya akan
menjabarkan di mana dalam sebuah generator adalah sebagai pembangkit dimana memutar magnet dalam
kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka terjadi
perubahan fluks gaya magnet (perubahan arah penyebaran medan magnet) di dalam
kumparan dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda
potensial antara ujung-ujung kumparan (yang menimbulkan listrik). Dalam tema
ini saya menyimpulkan di mana arus listrik di temukan oleh Michael
Faraday. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi
energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai
hidroelektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air
yang mengalir (dari bendungan atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan
bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan
bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui
jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut
sampai ke rumah.dalam pembangkit ini untuk dapat mengasilkan arus lebih
besar maka sebuah lilitan atau kumparan
dalam suatu motor harus lebih besar agar dalam output arus tersebut lebih besar
perluh di ketahui bahwa makin banyak lilitan pada stator maka rotor atau poros
akan semakin lambat tetapi arus yang di hasilkan akan semakin besar pula inti
dari sebuah motor atau dinamo. begitu juga dengan posisi air dan turbinnya yang
dapat menambah putaran agar proses kerja
poros atau rotor lebih cepat dan mengasilkan arus lebih besar pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar